Tuesday, May 1, 2012

HR Transformation (Video)

Bagi yang ingin mendapat penjelasan mengenai HR Transformation. Silakan ikuti video ini

Penyebab Lemahnya Teamwork

Setiap perusahaan mendambakan bisnisnya dapat menjadi leader di pasar, mendapatkan keuntungan yang senantiasa meningkat dan menguasai sebagian besar pasar yang ada. Untuk mewujudkan hal tersebut perusahaan melakukan berbagai mancam strategi baik keuangan, produksi, maupun pemasaran. Muaranya adalah daya saing perusahaan meningkat dan mampu sustainable dalam jangka waktu yang lama. Tetapi di dalam praktek bukan strategi keuangan, produksi, maupun keuangan yang menjadikan perusahaan mampu menjadi leader, tetapi sejauhmana teamwork yang terbangun di dalam perusahaan tersebut. Teamwork merupakan sebuah ultimate competitive advantages. Tetapi tidak banyak perusahaan yang mampu menciptakan teamwork yang hebat di dalam organisasinya.

Hambatan dalam membangun teamwork yang handal telah diidentifikasi dengan sangat baik oleh Patrick Linciony dalam bukunya The Five Dysfunction Team. Setidaknya ada lima hal yang menjadikan teamwork tidak muncul dalam sebuah organisasi, pertama: ketiadaan kepercayaan, kedua: banyaknya konflik internal organisasi, ketiga: lemahnya komitmen, keempat: minimnya akuntabilitas anggota, kelima: tidak focus dalam mencapai tujuan. Kelima hal tersebut saling berkaitan dimana kemahnya rasa saling percaya merupakan fondasinya dan tidak focus dalam menjcapai tujuan sebagai pucaknya. Adakah salah satu dari faktor tersebut ada di dalam organisasi anda?

Execution excellence

Seringkali para pelaku bisnis menduga bahwa kekalahan dalam bersaing di dalam usaha disebabkan oleh lemahnya strategi. Sehingga untuk itu diperlukan strategi yang handal. Pada umunya perusahaan memerlukan waktu berbulan bulan dan melibatkan para karyawan yang paling pintar untuk untuk merumuskan strategi yang handal. Mereka mengembangkan strategi mulai dari strategi keuangan, produksi, pemasaran, dan SDM. Setelah strategi disusun perusahaan berharap bahwa ke depan pangsa pasar yang ada dapat direbut, dan fondasi keuangan menjadi semakin kokoh. Tetapi harapan tersebut sering kali tidak bisa diwujudkan dengan baik. Arahan yang disampaikan oleh BOD dalam setiap rapat dan pertemuan sering tidak bisa dijalankan secara efektif di lapangan sehingga hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Hal tersebut seringkali berulang sehingga strategi yang sebelumnya terlihat sangat bagus ketika disusun, pada saat implementasinya tidak bisa seperti yang direncanakan.

Pada posisi ini dapat disimpulkan bahwa strategi bukanlah satu-satunya faktor penentu kekalahan perusahaan dalam bersaing. Tetapi ada satu lagi faktor yang sangat penting adalah eksekusi. Para CEO mengakui bahwa untuk melakukan eksekusi sampai mencapai hasil yang diinginkan, tingkat kesulitannya melebihi kesulitasn dalam menyusun strategi. Bagaimana dengan perusahaan anda?