Friday, November 8, 2013

Resensi Buku Result Management
















Judul Buku: Result Management
Penulis: Ong Teong Wan
Penerbit: Wiley, 2010
Jumlah Halaman: 166 halaman

Kalau ada buku manajemen yang ditulis berdasarkan praktek yang ditekuni oleh seorang konsultan manajemen  yang  tidak berdasarkan konsep atau teori yang ada di teksbook yang di ajarkan di perkuliahan tetapi berdasarkan pengalaman panjang penulisnya membantu perusahaan perusahaan besar dunia untuk berkinerja yang baik, maka buku ini adalah salah satunya. Management Result ditulis oleh  Ong Teong Wan  ketika telah menekuni profesi sebagai konsultan manajemen selama puluhan tahun.  Buku yang ditulis pada tahun 2010 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pada tahun 2012 ini memang berbeda dari buku manajemen yang mungkin kita kenal saat ini. Seperti yang dituliskannya sendiri dalam kata pengantar bahwa buku ini adalah buku pragmatis yang akan memperkuat organisasi untuk meningkatkan kinerj karyawannya. Walaupun pagmatis tetapi ide yang disampaikannya cukup mendasar bagi pegelolaan bisnis dan merupakan hasil pemikiran yang serius
Sebagai seorang konsultan, Ong  Teong Wan dituntut untuk senantias berpikir untu memberikan solusi bagi perusahaan agar kinerjanya bisa semakin meningkat. Mengetahui kondisi perusahan saat ini, kemudian merumuskan formulasi solusi dan menyusun rencana implementasi sekaligus monitoringnya adalah aktivitas yang setiap saat dilakukan. Di awal buku ini dijelaskan bahwa bagaiaman dia begitu terinspirasi terhadap kata bijak yang di abaca pada dinding salah satu perusahaan yang dia tangani. Kata-katanya adalah sebagi berikut,  bahwa banyak perusahaan yang memiliki visi, misi, dan strategi yang hebat tetapi hasil yang dicapai nantinya terganting pada implementasi strategi tersebut. Seringkali perusahaan berusaha keras untuk merumuskan strategi yang dipikirnya memiliki daya beda dengan organisasi lain, tetapi ketika diimplementasikan tetap saja kalah dengan pesaing tersebut. Tetapi ada juga perusahaan yang memformulasikan strategi secara umum saja seperti kebanyakan perusahaan lain, tetapi kemudian mencoba mengkontekstualisasikannya ke dalam tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dan kemudian diimplementasilakknay dengan lebih  baik dibanding pesaing, maka hasil yang di dapat akan jauh lebih baik. Itulah kuncinya!

Servant Leadership dalam Era Post Industry

Munculnya era learning revolution
Mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa saat ini tengah terus berlangsung perubahan besar dalam kehidupan manusia, yakni perubahan era industry ke era informasi/pengetahuan. Entah sampai kapan proses perubahan ini akan berakhir.  Perubahan yang besarnya mungkin hampir menyamai perubahan yang diakibatkan oleh revolusi industri yang terjadi pada akhir abad ke 19, yaitu dari yang era masyarakat agraris (agricultural society) yang kemudian berubah ke masyarakat  era industry (industrial age) atau yang lebih dikenal sebagai masa era revolusi industri.  Era industry dimulai dengan ditandai oleh ditemukannya mesin uap sehingga proses produksi yang sebelumnya bersifat rumahan dan memiliki skala usaha yang kecil berubah menjadi bersifat pabrikan dan mass production atau berskala besar. Pada saat itu perubahan yang terjadi hampi meliputi segala sendi masyarakat baik itu ekonomi, social, politik, dan budaya.  Perubahan yang terjadi saat ini juga hamper sama yakni perubahan  dari era industri ke era post industry atau era  pengetahuan/informasi, meminjam  istilah yang dikemukakan Alvin Tofler dalam bukunya The Third Wave. Penulis juga termasuk salah seorang yang tidak menyadari hal ini  sampai seorang pemikir manajemen, Daniel H, Kim, menya takan dalam suatu konferensi Human Capital Management di Singapura 2012 tahun lalu. Begitu banyak tanda-tandanya yang telah muncul saat ini sehingga saya merasa penting untuk menuliskannya agar kita sama-sama paham dan mampu menyikapinya secara cerdas
Alvin Toffler pada tahun 1980 meramalkan bahwa gelombang ketiga dari perubahan lingkungan social umat manusia akan segera terjadi secara mendunia, perubahan dari era industry ke era pengetahuan/informasi. Perubahan tersebut akan ditandai bergesernya peta kekuatan dunia dari negara yang memiliki industry yang massif ke negara yang memiliki industry dengan basis ilmu pengetahuan dan informasi yang maju . Negara  yang memiliki basis pengetahuan dan informasi yang tinggi tidak otomatis menjadi neara yang kuat tetapi dengan pengtahuan dan informasi tersebut mereka bisa terus belajar oleh sebab itu era pengtahuan dan informasi tersebut juga disebut sebagai era pembelajaran (leraning era/learning revolution) dimana terjadi ledakan proses pembelajaran karena semakin terbukanya akses ilmu pengetahuan dan informs melalui media internet. Perubahan era tersebut  kemudian juga diikuti dengan perubahan mental model masyarakat yang sangat berbeda dengan mental model yang ada dalam masyarakat era industri. Agar memiliki pemahaman yang sama maka saya kutipkan definisi dari mental model.  Mental model adalah  cara pandang manusia mengenai bagaimana  antar komponen dalam lingkungan nyata ini  saling  berhubungan atau memiliki keterkaitan. Pemahaman mengenai mental model ini akan membantu  untuk memprediksi perilaku  dan menyusun pendekatan  untuk memecahkan masalah.