Jika ditanya tentang perusahaan dotcom yang berhasil mencatatkan peningkatan nilai saham terbesar pada saat IPO, maka orang tidak dapat lagi menunjuk Google sebagai yang terbesar, karena pada tahun 2007 ada perusahaan dari China yang juga mencatatkan peningkatan nilai saham yang sangat fantastis. Perusahaan tersebut adalah Alibaba.com, beberapa saat setelah pembukaan pelelangan saham perdana, terjadi peningkatan nilai saham sebesar 192% dengan total dana yang berhasil diraih dari pasar mencapai 1,7 miliar dollar AS. Alibaba memang telah tumbuh menjadi kerajaan online menyaingi eBay dan Amazon.com. Pencapaian yang diraih oleh perusahaan ini tidak bisa dilepaskan dari sosok pendirinya yang saat ini menjadi CEO perusahan tersebut yatu Jack Ma.
Jack Ma adalah nama beken dari CEO Alibaba.com ini. Nama aslinya sendiri adalah Ma Jun. Masa kecilnya dihabiskan di tepi Danau Hangzhou, tepatnya di Provinsi Hangzou, Zhengjian, China, sekitar 160 kilometer dari Shanghai. Setelah tamat dari sekolah menengah dia telah memiliki ketetapan hati untuk melanjutkan sekolah di universitas. Ternyata perjalanannya untuk memasuki universitas pada saat itu tidak mulus. Dia harus mengikuti ujian masuk univarsitas sebanyak dua kali. Pada tes yang kedua, Ma diterima di universitas keguruan Hangzhou, semacam institut keguruan dan ilmu pendidikan. Lulus dari kuliah Ma menjadi satu-satunya dari 500 mahasiswa seangkatannya yang ditugaskan mengajar di universitas. Ketika itu gaji Ma sebulan sebesar 100-120 renmimbi, atau setara 114.000-142.500 rupiah per bulan. Tetapi dia tidak begitu lama bertahan bekerja di universitas ini. Menurut dia universitas tempat dia bekerja kualitasnya tidak terlalu bagus. Sejak awal Ma memang memimpikan jika telah selesai masa pengabdiannya maka ia akan memulai bisnis hotel atau yang lainnya. Pada saat perekonomian China mulai tumbuh tahun 1992 dia diperkenalkan dengan internet pertama kali oleh temannya. Pada saat itu dia dia mencoba mengetikkan kata beer pada mesin pencari Yahoo, ternyata dia sangat terkejut karena data mengenai China dan barang produksinya sangat sulit ditemui di situs tersebut. Kemudian bersama 17 rekannya dia mulai membangun website tentang produk-produk China. Pada awalnya Alibaba.com adalah sebuah blog yang berisi mengenai produk-produk UKM dari China. Target dari blog tersebut adalah buyer dari Amerika sehingga mereka mengarahkan pemasaran blog tersebut ke pasar Amerika. Menurut mereka pasar Amerika adalah pasar yang paling aware dengan teknologi informasi.
Setelah bisnis mulai berjalan Ma meminjam uang dari saudaranya sebesar 2.000 dolar AS untuk mengembangkan bisnisnya. Dalam perkembangannya bisnis yang dia tekuni ternyata mampu mampu bersaing dengan perusahaan telekomunikasi raksasa China yaitu China Telecom. Tetapi setelah satu tahun berjalan justru China Telecom menawari investasi ke dalam perusahaan yang Ma pimpin sebesar 185.000 dollar AS. Perusahaan tersebut bernama China International Electronic Commerce Center. Ternyata kerja sama itu tidak menguntungkan bagi Ma dan koleganya. Karena dalam keorganisasian kubu Ma hanya diberikan satu kursi dewan direksi. Setiap usulan dan masukan seringkali ditolak dan tidak direalisasi. Pada tahun 1999, Ma memutuskan untuk mendirikan sendiri perusahaan jasa perdagangan online dengan nama Alibaba.com.
Perkembangan Alibaba.com dipengaruhi oleh booming ekonomi yang melanda China. Pada waktu itu China mulai membuka dirinya terutama dalam aspek perdagangan. Hambatan-hambatan dalam bidang perdagangan mulai dihilangkan dari negeri itu sehingga investor asing dapat dengan mudah menanamkan investasinya ke negeri China dan juga China dapat menawarkan barang produksinya ke luar negeri tanpa direpoti lagi dengan birokrasi dan prosedur yang berbelit-belit. Salah satu perusahaan yang diuntungkan dengan kondisi ini adalah Alibaba.com. Perusahaan ini fokus menggarap pasar B2B, B2C, dan C2C. Satu dekade perjalanan Alibaba.com, perusahaan ini telah mencatatkan perkembangan yang sangat fantastis. Saat ini Alibaba.com telah memiliki anggota aktif sebanyak 40 juta member dengan 5 juta outlet (virtual) dan merambah di sekitar 240 negara. Jumlah pegawainya di seluruh dunia mencapai 17 ribu orang. Nilai pasar perusahaan ini telah mencapai 9 milliar dolar AS.
Perkebangan yang fantastis yang dialami oleh Alibaba.com dimulai dari suatu keyakinan bahwa UKM adalah suatu entitas bisnis yang telah teruji tahan dari segala macam penyakit ekonomi, mulai dari keterbatasan modal maupun krisis ekonomi. Mereka sanggup menggerakkan usahanya dengan modal sangat terbatas dan fasilitas yang minimum. Mereka juga telah teruji dalam bertahan ketika krisis ekonomi melanda. Oleh sebab itu Jack Ma mulai menghimpun pada UKM China dalam website yang dia kelola dan kemudian timnya akan mempromosikan ke dalam komunitas-komunitas bisnis di Amerika Serikat. Dari pola bisnis yang seperti inilah kemudian Aliaba.com mulai berkembang. Alibaba.com mengembangkan sendiri software pada websitenya yang memudahkan user untuk bertransaksi.selain itu perusahaan juga memberikan jaminan pencatatan akuntasi yang transparan dan proses transaksi yang efisien.
Setelah sukses mengembangka Alibaba.com. Ma kemudian melakukan diversifikasi usaha dengan mendirikan Taobao, Alipay, Alisoft, dan Yahoo!Koubei. Taobao adalah entitas bisnis yang bergerak dalam segmen C2C (Consumer to Consumer), sama seperti eBay dan Amazon.com di Amerika Serikat. Taobao juga menyediakan fasilitas yang hampir mirip dengan Walmart dan Facebook dikombinasikan. Alipay adalah layanan pembayaran online untuk konsumen di wilayah China. Di China penggunaan kartu kredit dan kartu debit masih belum tersebar luas. Alipay menjanjikan keamanan dalam bertransaksi kepada komsumen ketika membeli barang maupun jasa dari internet, selain itu Alipay juga dapat bertindak sebagai penengah dalam bertransaksi. Alipay memastikan bahwa pembeli telah mentransfer uangnya akan mendapatkan barang sesuai yang telah diperjanjikan dan sebaliknya. Nilai tambah ini memicu pertumbuhan konsumen e-commere di China. Di dataran China Alipay memiliki pangsa pasar 50% dari total pengguna internet. Pada tahun 2008 saja jumlah pengguna yang telah register sebanyak 150 juta pengguna.
Pada tahun 2007, Ma mengembangkan bisnisnya lebih jauh lagi dengan membuka divisi baru yang diberi nama Alisoft. Perusahaan ini menawarkan pengelolaan bisnis berbasis internet yang mereka sebut Software as a Services (SaaS). Jasa yang ditawarkan erusahaan ini adalah membangun sendiri (self build) atau menyewa jasa perusahaan lain (third party applications), Alisoft memeberikan layanan bisnis skala kecil maupun sedang dengan biaya pengelolaan keuangan yang murah, dan hasilnya, saat ini Alisoft mengontrol 40% pangsa pasar SaaS di China.
Akhir 2008, Ma menggabungkan salah satu divisinya yaitu Koubei ke dalam Yahoo. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari investasi yang dilakukan Yahoo pada saham Alibaba.com. Platform Yahoo!Koubei didesain sebagai penyedia layanan untuk mencari barang, proffesional services, appartement, dan lain-lain. Layanan ini difokuskan untuk memenuhi permintaan informasi online di kota Bejing, Shanghai, dan Guangzhou. Ide bisnis ini adalah kemampua internet untuk membantu masyarakat untuk mencari produk dan jasa sama-sama ditawarkan di suato kota atau daerah.
Nilai-nilai dan budaya perusahaan
Budaya yang dikembangkan oleh Alibaba.com merupakan cerminan dari budaya para pendirinya, salah satunya adalah Jack Ma. Menurut Ma, budaya yang dikembangkan oleh Alibaba.com adalah eksplorasi dan fokus. Perusahaan berusaha mengeksplorasi segala bidang mengenai B2B, B2C dan C2C secara bersamaan tetap fokus. Sedangkan nilai-nilai perusahaannya adalah menitikberatkan pada penguatan human capitalnya. Ada tiga value yang dikemukakan Ma, dalam sebuah wawancara, bahwa perusahaan menggunakan tiga prisnip dalam menjalankan bisnisnya. Ketiga value tersebut adalah integrity, honesty, passion, team work.
Nilai pertama, adalah integritas (integrity). Integritas dalam pengertian yang mudah menurut Ahmad Syafii Maarif dimaknai sebagai satunya kata dengan laku. Setiap perkataan atau janji yang disampakan baik kepada supplier ataupun pembeli menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk menindaklanjuti dan memenuhinya dalam bentuk perbuatan seperti ketika diucapkan. Dari nilai ini diharapkan akan tumbuh kepercayaan dari supplier dan buyer untuk terus menggunakan Alibaba.com untuk keperluan bisnis mereka. Nilai yang kedua adalah kejujuran (honesty), adalah suatu pandangan bahwa perusahaan hanya mengungkapkan fakta yang ada tidak ditambah, tidak dikurangi. Perusahaan sangat menjaga otensitas informasi yang disampaikan oleh supplier dan informasi yang diterima oleh buyer. Informasi dalam komunikasi bisnis seringkali asimetri, informasi yang dimiliki oleh pembeli tidak sama dengan informasi yang dimiliki oleh supplier, kalau hal ini terjadi maka salah satu pihak akan dirugikan. Oleh sebab itu Alibaba.com berusaha meminimalkan hal tersebut. Nilai ketiga adalah gairah (passion), nilai ini melandasi pencapaian Alibaba sampai saat ini. Gairah yang mendorong mereka mengembangkan pola bisnis B2B yang sederhana dan mampu menjembatani para pengusaha baik itu produsen, supplier, maupun buyer. Nilai yang terakhir adalah team work, maksudnya adalah dalam setiap aktivitas bisnis nilai-nilai kerjasama senantiasa menjadi tulang punggung dalam menggerakkan roda bisnis perusahaan. Nilai-nilai tersebut kemudian diterjemahkan dalam bentuk kebijakan yang tujuan utamanya adalah memajukan perusahaan. Terkait dengan pengelolaan human capital paling tidak ada tiga kebijakan utama yang secara konsistem mereka terapkan. Pertama, mereka mencari human capital yang dapat memberikan kontribusi terbesar untuk perusahaan. Orang yang dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan adalah orang yag memiliki talenta tinggi di bidangnya. Mampu memberikan kontribusinya untuk bersama-sama mencapai tujuan perusahaan dan pada saat yang sama dia menunjukkan passion yang besar sebagai tanda dia sangat menikmati pekerjaannya. Untuk mencari karyawan yang memiliki talenta tertinggi maka proses rekruitmennya menjadi sangat selektif.
Nilai-nilai perusahaan |
Mereka cenderung tidak merekrut dari fresh graduate, karena menurut mereka pada sarjana yang baru lulus tersebut belum memliki kemampuan yang dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi perusahaan, mereka masih harus mendidik lagi dengan berbagai keterampilan dasar yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Alibaba.com lebih senang mencari kandidat yang sudah “jadi” dengan mencari kandidat terbaik yang tersebar di banyak perusahaan. Para kandidat tersebut direkrut dengan menggunakan jasa head hunter atau membuka lwongan dimedia masa dan mereka mendaftar secara mandiri.
Kedua adalah pegembangan SDM, kompetisi pada industri jasa bidang TI merupakan industri dengan persaingan yang cukup ketat dan seringkali terjadi pasang surut. Konsumen memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap kehandalan sistem layanan yang mereka berikan. Selain itu persaingan antar pelaku bisnis di dalamnya juga sangat ketat. Tiap karyawan diharapkan dapat mengembangkan diri mereka sehingga value dan keterampilan mereka semakin meningkat dan akhirnya mereka dapat memaksimalkan kontribusinya untuk membangun perusahaan menajdi lebih maju dan berkembang. Nilai ketiga adalah team building, Alibaba.com menyadari bahwa setinggi apapun kualitas human capital yang mereka miliki tidak akan ada gunanya jika tidak didukung oleh teamwork yang baik, untuk itu mereka sangat konsern dalam pembentukan team building dalam setiap tim kerja.
Analisis
Fenomena Alibaba.com sangat menarik untuk dianalisis menggunakan konsep yang dikemukakan oleh Prahalad dan konsep-konsep lain yang telah didiskusikan di kelas Leadership and Innovation. Bisnis yang dikembangkan oleh Jack Ma adalah bisnis yang berangkat dari permasalahan yang dilihat dia sebagai sebuah peluang untuk mengembangkan bisnis. Dia melihat bahwa sedemikian banyak produk dari China yang sebetulnya juga merupakan kebutuhan warga dunia tidak dapat diketahui dengan baik karena tidak adanya jembatan penghubung antara produsen dan pembeli. Bisnis yang dikembangkan oleh Ma, berasal dari ide sederhana untuk mempertemukan produsen dan pembeli dalam suatu media yang berbeda. Kalau jaman dahulu tempat bertemunya pembeli dan penjual adalah di pasar, dimana dipersyaratkan adanya fisik barang atau minimal sampel. Ma mencoba merubah cara pandang tersebut dengan menjamin bahwa barang-barang dan jasa yang ditawarkan di Alibaba.com adalah barang-barang yang terjamin kualitasnya. Hal ini dimungkinkan karena dalam situsnya tersedia ruang untuk memberikan komentar terhadap produk yang ditawarkan. Model bisnis ini sebetulnya telah dilakukan oleh eBay dan Amazon.com pada klasifikasi barang terbatas. Alibaba mencoba menampilkan semua produk yang dimiliki oleh China kepada dunia. Alibaba mencoba melayani kebutuhan setiap konsumen sesuai dengan kebutuhannya. Dalam perkembangan perusahaan sampai saat ini, Alibaba.com telah merambah ke negara lain seperti India, Jepang, Indonesia, dan Amerika Serikat. Ekspansi ini semakin memperkaya produk-produk yang ditampilkan dalam situs Alibaba.com. Secara alamiah Alibaba.com telah menerobos batas-batas negara untuk mendapatkan resources yang dibutuhkannya. Jika kita bandingkan apa yang telah dilakukan oleh Alibaba.com dengan konsep yang dikemukakan Prahalad akan ditemui banyak keselarasan. Usaha Alibaba.com untuk melayani transaksi bisnis sesuai dengan kebutuhan para pelanggannya merupakan bukti keselarasan dengan konsep N=1 dan R=G.
Konsep tersebut lebih dikenal sebagai pilar dalam melakukan transformasi bisnis. Para pelaku bisnis diramalkan akan mengikuti trend ini jika ingin menjadi yang terdepan dalam kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Setiap organisasi bisnis di masa yang akan datang harus mengarahkan bisnisnya ke arah peningkatan value produk mereka ke arah pemuasan kebutuhan konsumen yang sifatnya unik, berdasarkan pengalaman pribadi konsumen. Dalam situs yang disediakan oleh Aliababa.com, setiap user bisa menyesuaikan dengan apa yang dia butuhkan. Misalnya, seseorang ingin mencari alat penjepit rambut, maka dia bisa masuk ke situs Alibaba.com dan mencari produk yang dimaksud. Setelah menemukan produk yang dia cari maka dia dapat berkomunikasi langung dengan penjualnya. Setelah sepakat dengan spesifikasi dan harganya, pembeli bisa melakukan pembayaran dengan menggunakan Alipay. Dengan jaminan trasparansi dan keamanan yang disediakan akan membuat konsumen yanki terhadap transaksi yang dilakukan. Jika perusahaan yang persangkutan ingin mengelola bisnisnya secara lebih modern atau terintegrasi dengan network internet internasional, mereka bisa menggunakan jasa yang ditawarkan oleh Alisoft.
Alibaba juga menadari bahwa untuk memuaskan konsumen mereka yang memiliki kebutuhan unique tersebut maka perusahaan harus menyediakan apa yang mereka butuhkan. Dengan menggunakan teknologi internet dia bisa menghimpu sumberdaya yang dibutuhkan dari segala penjuru dunia. Dimulai dari menghimpun supllier dari China yang jumlahnya sudah sangat besar, ditambah lagi dengan perluasan bisnisnya di Indoa, Jepang, Amreika dan Indonesia. Sumberdaya tersebut tidak ada yang dimilki secara penuh oleh Alibababa.com, mereka melakukan kolaborasi dengan perusahaan lokal yang mampu menyediakan resources yang dibutuhkan.
Selain dual faktor tersebut, karakteristik perusahaan yang transformatif adalah perusahaan yang memiliki sistem manajemen yang fleksibel. Organisasi tidak lagi disusun berdasarkan hierarki yang kaku dan birokratis tetapi disusun se-fleksibel mungkin agar dapat dengan mudah merespon perubahan lingkungan bisnis. Sebagaimana ditunjukkan oleh manajemen ketika terjadi hantaman krisis akibat kasus Subprime Mortgage di Amerika Serikat, Jack Ma sebagai CEO cukup memberikan email yang sederhana kepada seluruh karyawannya yang berbunyi; “musim dingin akan segera tiba maka persiapkanlah baik-baik”. Model komunikasi ini mengindikasikan bahwa setiap karyawan diberi kebebasan untuk menterjemahkan pesan yang berujud kiasan ini ke dalam aksi di setiap posisi mereka. Pengembangan model bisnis yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan konsumen yang unique adalah aspek terakhir dari faktor-faktor transformasional organisasi. Alibaba.com telah merespon dengan membuka Alipay yang berusahan membuang kecurigaan terhadap kecurangan transaksi bisnis. Selai itu setiap user dapat melakuka komunikasi langsung dengan penjualnya.
Ada enam hal yang perlu mendapat perhatian jika perusahaan ingin mengembangkan kemampuan untuk melayani kebutuhun pelanggan secara kustomisasi. Pertama adalah fleksibilitas, perubahan selera dan kebutuhan konsumen berjalan sangat cepat. Dalam jangka waktu yang pendek amungkin akan muncul pesaing yang mampu memberikan kepuasan yang lebih dibanding dengan kepuasan yang diberikan oleh produk kita. Oleh karena itu sistem perusahaan kita harus dibuat fleksibel sehingga dapa secara mudah merespons perubahan selera masyarakat (continuous balancing). Diharapkan dengan kemampuan perusahaan mengimbangi perubahan kebutuhan dan selera konsumen maka akanse makin besar pengalaman konsumen dalam emnggunakan layanan perusahaan kita dan akhirnya menjadi konsumen yang loyal.
Kedua adalah quality, cost dan experience. Alibaba telah membuktikan, dengan vilai budayanya yang mengedepankan integritas, kejujuran dan semangat menajdikan layanan yang mereka jual mendapat apresiasi hangat di masyarakat dunia, tidak hanya di China. Dengan memberikan layanan yang berkualitas (sesuai dengan ekspektasi konsumen), harga yang terjangkau (bahkan konsumen bisa bertransaksi dengan membeli 10 itemb barang, tidak harus dalam jumlah besar dan memberikan pengalaman berbelanja secara oline yang menyenangkan bagi pengunjung. Ketiga adalah collaborative network. Alibaba mendekati UKM yang ada di China dan Hongkong untuk mengiklankan produknya di website mereka. Setiap UKM setelah membayar biaya administrasi yang harganya terjangkau akan mendapatkan fasilitas privat untuk mempromosikan produknya di website. Hal ini bisa dibayangkan seperti seorang pengusaha yang membuat Mall dan mengundang para tenant yang terdiri dari para UKM untuk memasarkan produknya, tetapi hal ini dilakukan melalui internet.
Keempat adalah complexity. Bisnis masa depan akan semakin kompleks tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan penerapan teknologi informasi yang baik. Melayani arus transaksi di pusat-pusat ekonomi dunia merupakan proses yang memiliki tingkat kerumitan yang tinggi, tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan teknologi informasi. Kelima adalah consumers interfaces adalah fasilitas komunikasi yang diberikan oleh perusahaan untuk melayani segment konsumen yang berbeda-beda. Perkembangan Alibaba.com kemudian muncul Alipay dan Alisoft menunjukkan hal tersebut. Setiap konsumen yang memiliki kebutuhan yang berbeda akan dilayani oleh fasilitas yang telah disediakan perusahaan. Konsumen kemudian akan memilih fasilitas mana yang paling memberi manfaat untuk kepentingan mereka. Kemampan perusahaan untuk mengetahui kebutuhan para kosumennya adalah dengan melakukan survey tentang harapan apa yang mereka inginkan dari perusahaan. Keenam adalah scallability, usaha untuk meningkatkan skala bisnisnya untuk menjadi perusahaan global. Setelah sukses di China dan menggarap pasar Amerika Serikat, Alibaba.com kemudian mencoba mengembangkan bisnisnya ke Jepang, India, dan Asia Tenggara. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan tersebut telah memiliki hasrat menjadi pemain global, tidak hanya pemain regional.
Kesimpulan
Konsep yang dikemukakan Prahalad merupakan pisau analisis untuk mengetahui kecenderungan bisnis di masa yang akan datang. Seiring dengan globalisasi, perjanjian perdagangan bebas, merupakan pintu masuk ke arah N=1 dan R=G. Dalam konteks Indonesia hal tersebut mulai dirasakan, paling tidak tahun 2010 ini warga Indonesia akan merasan dampak dari perdagangan bebas dengan diberlakukannya perdagangan bebas antara ASEAN dan China. Para pengusahan harus lebih keras dalam memutar otak agar dapat survive di tengah pusaran perubahan pola bisnis dunia.
No comments:
Post a Comment