Kesibukan kantor terhenti sejenak ketika ada pesan masuk melalui Yahoo Messenger. Seorang teman yang sat ini posisinya sudah menjadi seorang kepala kantor mengeluhkan tentang perilaku karyawannya yang susah untu diajak maju. Teman saya tersebut kemudian bercerita mengenai perilaku mereka yang cenderung malas, kurang memiliki inisiatif, dan menghindar dari tanggungjawab.
Mendengar keluhan teman tersebut tiba tiba terlintas dalam pikiran saya teori motivasi kerja yang dikemukakan oleh Douglas McGregor, seorang Profesor di MIT, yang memperkenalkan teori motivasi yang dikenal sebagai teori X dan Y. Dalam teorinya McGregor menyampaikan pandangan seorang manajer terhadap bawahannya. Karyawan dengan tipe X, dalam pandangan manajer, cenderung berperilaku malas, menghindari tugas, kurang bertanggungjawab, dan pasif. Sedangkan karyawan dengan tipe Y cenderung berperilaku sebaliknya, mereka cenderung proaktif, senang dengan tanggungjawab, trengginas, senang dilibatkan dalam kegiatan kegiatan yang menantang. Meminjam konsep McGregor tersebut maka masalah yang dihadapi oleh rekan saya tersebut bisa dikategorikan dalam masalah motivasi kerja, bawahan memiliki kecenderungan berperilaku tipe X. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana mengatasi bawahan yang memiliki kecenderungan tipe X?
McGregor menyampaikan nasehat bahwa jika kita menjumpai karyawan dengan kecenderungan tipe X, maka sebaiknya kita bisa menunjukkan sikap autoritarian, mengontrol penyelesaian tugas secara ketat, memperbanyak frekuensi koordinasi, orientasi pada target waktu penyelesaian pekerjaan. Tetapi McGregormenyatakan bahwa tipe X dan Y bisa diibaratkan seperti pendulum. Jadi jika bawahan terindikasi memiliki kecenderungan tipe X, bukan berarti tidak memiliki kecenderungan tipe Y. Oleh sebab itu, atasan sebaiknya lebih cermat memperhatikan perilaku bawahaanya. Bagaimana menurut anda?