Ketika mempelajari perilaku organisasi seringkali kita menemukan istilah organisasi sebagai open system. seringkali hal ini dipahami menggunakan pemahaman umum mengenai open system, atau bahkan banyak juga yang belum paham apa yang sebenarnya dimasud dengan open system ini. Ensiklopedia online terbesar di dunia pun, yakni Wikipedia, belum menjelaskan istilah open system ini dalam konteks manajemen SDM. Untuk itu tujuan dari tulisan ini adalah akan mnejelaskan mengenai terminologi tersebut dengan maksud agar para meninat HR dapat mengambil pemahaman yang benar mengenai istilah tersebut.
Wednesday, February 29, 2012
Monday, February 20, 2012
Urgently required: Manajer SDM untuk Parpol!
Di harian REPUBLIKA, Senin, 20 Pebruari 2012 12:47 WIB, ketua Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie menyatakan rekrutmen kader partai
politik harus diperbaiki agar terbangun kembali kepercayaan publik
terhadap partai politik.
Sebelum menghadiri silaturahmi pimpinan lembaga negara di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (20/2), Marzuki Alie mengatakan partai politik juga harus memberi pendidikan yang baik kepada kader-kader mereka, sehingga kader-kader partai politik yang ditempatkan di DPR bisa berlaku sebagai negarawan.
"Dengan demikian akan terbangun kepercayaan publik. Kita jangan memvonis parpol tidak ada baiknya," ujar Marzuki.
Menurut dia, partai politik tidak bisa dibubarkan karena demokrasi akan runtuh dan Indonesia bisa kembali ke era otoritarian.
"Tidak ada parpol dibangun untuk maling. UU Parpol jelas bagaimana kita mendorong agar parpol melaksanakan UU Parpol dengan baik sehingga apa yang dikeluhkan menjadi solusi untuk menjawab keluhan-keluhan masyarakat," tuturnya.
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terhadap 2.050 responden menunjukkan tren penilaian rakyat atas partai politik dan penegakan hukum di Indonesia semakin buruk akibat berbagai kasus korupsi yang melibatkan politisi.
Membaca kondisi parta politik di Indonesia saat ini membuat saya terenyuh. Tidak ada partai yang terbebas dari kader bermasalah. Mulai dari partai yang mengusung jargon keagamaan samapi parta iang menegaskan bahwa posisinya adalah partai sekular. Tetapi saya tidak dalam posisi menghakimi parta politik tersebut tetapi lebih mencoba melihat dari kacamata praktisi SDM.
Sebenarnya parta politik tidak berbeda dari organisasi lainnya. Tetap merupakan kumpulan orang yang memiliki latar belakang yang beragam tetapi kepentinganya sama dan bekerja sama untuk mewujudkannya. Agar organisasi tersebut memiliki orang-orang yang memiliki tujuan dan nilai-nilai yang sama maka perlu memiliki sistem rekrut yang handal. disamping sistem rekrut maka orang yang bertanggungjawab untuk merekrut tersebut haruslah orang yang berpengalaman dan mengerti bagaimana mendapatkan kader yang diinginkan. Untuk itu para petinggi partai politik di negeri ini perlu memikirkan untuk meng-hire seorang praktisi SDM yang mamapu memenuhi harapan partai dalam mencari kandidat yang memiliki tujuan dan nilai-nilai yang selaras dengan partai. Waallahu a'lam.
Sebelum menghadiri silaturahmi pimpinan lembaga negara di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (20/2), Marzuki Alie mengatakan partai politik juga harus memberi pendidikan yang baik kepada kader-kader mereka, sehingga kader-kader partai politik yang ditempatkan di DPR bisa berlaku sebagai negarawan.
"Dengan demikian akan terbangun kepercayaan publik. Kita jangan memvonis parpol tidak ada baiknya," ujar Marzuki.
Menurut dia, partai politik tidak bisa dibubarkan karena demokrasi akan runtuh dan Indonesia bisa kembali ke era otoritarian.
"Tidak ada parpol dibangun untuk maling. UU Parpol jelas bagaimana kita mendorong agar parpol melaksanakan UU Parpol dengan baik sehingga apa yang dikeluhkan menjadi solusi untuk menjawab keluhan-keluhan masyarakat," tuturnya.
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terhadap 2.050 responden menunjukkan tren penilaian rakyat atas partai politik dan penegakan hukum di Indonesia semakin buruk akibat berbagai kasus korupsi yang melibatkan politisi.
Membaca kondisi parta politik di Indonesia saat ini membuat saya terenyuh. Tidak ada partai yang terbebas dari kader bermasalah. Mulai dari partai yang mengusung jargon keagamaan samapi parta iang menegaskan bahwa posisinya adalah partai sekular. Tetapi saya tidak dalam posisi menghakimi parta politik tersebut tetapi lebih mencoba melihat dari kacamata praktisi SDM.
Sebenarnya parta politik tidak berbeda dari organisasi lainnya. Tetap merupakan kumpulan orang yang memiliki latar belakang yang beragam tetapi kepentinganya sama dan bekerja sama untuk mewujudkannya. Agar organisasi tersebut memiliki orang-orang yang memiliki tujuan dan nilai-nilai yang sama maka perlu memiliki sistem rekrut yang handal. disamping sistem rekrut maka orang yang bertanggungjawab untuk merekrut tersebut haruslah orang yang berpengalaman dan mengerti bagaimana mendapatkan kader yang diinginkan. Untuk itu para petinggi partai politik di negeri ini perlu memikirkan untuk meng-hire seorang praktisi SDM yang mamapu memenuhi harapan partai dalam mencari kandidat yang memiliki tujuan dan nilai-nilai yang selaras dengan partai. Waallahu a'lam.
Monday, February 13, 2012
Menyalakan Api Optimisme Ditengah Pekatnya Pesimisme Bangsa
Judul Buku: Indonesia, Habis Gelap Terbitlah Terang: Kisah
Inspiratif Dahlan Iskan
Jumlah Halaman: 206 halaman
Editor: Ishadi
S.K.
Penerbit: B-First, 2011
ISBN: 139786028864442
Mantan pencari berita ini sekarang menjadi pembuat berita.
Sososk Dahlan Iskan seolah menjadi magnet baru dalam menarik perhatian
masyarakat Indonesia saat ini. Sejak ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) PT.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan kemudian dalam waktu kurang dari tiga tahun
berpindah tanggungjawab menjadi Meteri BUMN, seolah tidak pernah habis dikupas
beritanya oleh awak
media. Beragam pemberitaan mulai dari kostumnya yang unik, kemana-mana
menggunakan sepatu keds, berangkat rapat
cabinet dengan Presiden menggunakan KRL , sampai bicaranya yang blakblakan
mengenai adanya pihak swasta yang akan merampok uang negara dalam proyek JORR
baru baru ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)