Banyak pimpinan perusahaan saat ini
berlomba-lomba untuk menunjukkan kinerja yang luar biasa untuk menarik hati
para pemegang saham. Hal ini memang menjadi tuntutan, karena para pemegang
saham selalu mengevaluasi sejauh mana peningkatan kinerja perusahaan dari waktu
ke waktu. Ukuran kinerja yang yang umum dipakai adalah ukuran kinerja
finansial. Tetapi ternyata fakta menunjukkan bahwa pencapaian kinerja fiansial saja
belum cukup. Kinerja finansial tidak menjamin keberlanjutan perusahaan di masa
yang akan datang. Banyak perusahaan yang tercatat memiliki kinerja yang luar
biasa akhirnya tenggelam oleh zaman. Fakta tersebut bisa diamati ketika kita
melihat list perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Forbes 500 selama 30 tahun
terakhir atau mungkin pada periode waktu yng lebih pendek. Akan kita jumpai
bahwa perusahaan-perusahaan yang masuk dalam list tersebut saat ini mungkin
namanya tidak pernah kita dengar lagi. Oleh sebab itu disamping kinerja
perusahaan juga perlu memikirkan bagaimana keberlangsungan usaha di masa yang
akan datang.
Keberlangsungan usaha tergantung
sejauh mana tingkat kesehatan organisasi. Hal ini bisa diibaratkan
seperti seorang atlet olah raga. Ketika seorang atlet olahraga memiliki
prestasi yang cemerlang, hampir selalu mendapat juara dari setiap perlombaan,
tetapi tidak menjaga daya tahan tubuhnya untuk masa yang akan datang maka
lambat laun dia akan mengalami kemunduran dan hilang ditelan oleh zaman. Dengan
demikian pimpinan perusahaan perlu senantiasa memperhatikan sejauh mana tingkat
kesehatan organisasi yang dia pimpin agar dapat tumbuh dan berkembang secara
berkelanjutan. Ada tiga hal yang yang menjadi faktor kunci dalam melihat
tingkat kesehatan organisasi. Pertama adalah alignment, sejauh mana
keselarasan antara direction (arahan yang diberikan pimpinan
perusahaan), gaya kepemimpinan, dan budaya perusahaan. Kedua adalah execution,
sejauh mana perusahaan dapat mengeksekusi strategi yang telah disusun secara
efektif. Ketiga adalah renewal, sejauh mana perusahaan dapat
memperbarui dirinya sendiri agar terus dapat beradaptasi dengan lingkungan
bisnis yang senantiasa berubah. Dari tiga hal tersebut kemudian diturunkan
menjadi sembilan faktor yang digunakan untuk mendiagosis tingkat kesehatan
organisasi. Kesembilan faktor tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Faktor-faktor tersebut kemudian
menjadi dasar dalam mengembangkan kuesioner. Manfaat yang akan didapat dari
diagnosis kesehatan organisasi adalah pertama, pimpinan perusahaan akan
mendapatkan informasi sembilan aspek kesehatan organisasi. Kedua, perusahaan
dapat menggunakan hasil yang diperoleh untuk meningkatkan kesehatan organisasi.
Ketiga, perusahaan akan mendapat membandingkan tingkat kesehatan organisasinya
dengan organisasi lain dalam industry. Untuk lebh jelasnya ada bias baca
buku Beyond Perfromance Beyond Performance: How Great Organizations Build
Ultimate Competitive Advantage, yang ditulis oleh Scott Keller dan Collin
Price.
No comments:
Post a Comment