Friday, September 6, 2013

10 Kompetensi untuk Pemimpin Perubahan

Berbicara mengenai kepemimpinan dalam suatu organisasi memang terasa tidak ada habisnya. Sejak disadari pentingnya kepemimpinan dalam organisasi yang diperkenalkan Frederick W. Taylor pada tahun 1911 dalam buku magnum opus nya yakni The Principles of Scientific Management, dimana dia mengemukakan mengenai pentingnya pemisahan yang tegas antara pemimpin dalam organisasi yakni para manajer den yang efisien dapat terwujud. Kemudian menyusul beberapa teori mengenai organisasi yang muncul kemudian sampai dengan teori organisasi terkini yakni Contingency Theory muncul, factor leadership senantiasa disebut untuk membawa ataupun menjalankan organisasi yang efisien dan produktif. 

Dari sekian banyak teori organisasi yang membahas pentingnya kepemimpinan untuk menggerakkan roda organisasi ada satu benang merah yang menghubungkan antar teori tersebut yakni keberhasilan organisasi senantiasa ditentukan oleh kualitas kinerja kepemimpinan para pemimpin yang ada di dalam organisasi tersebut. Suatu organisasi memiliki sistem manajemen yang bagus tetapi kualitas kinerja kepemimpinan organisasi para pejabatnya buruk maka organisasi tersebut kinerjanya akan menurun bahkan kalau tidak hati-hati organisasi tersebut akan hancur. Salah satu contoh yang sangat terkenal adalah  (ENE) dan Lehman Brothers (LEHMQ). Dua perusahaan raksasa Amerika tersebut yang satu adalah perusahaan raksasa di bidang energi sedangkan yang satunya adalah perusahaan raksasa dalam bidang investasi. Sebagai perusahan raksasa, keduanya telah didukung oleh sistem manajemen yang canggih dan diback up oleh sistem teknologi informasi yang mutakhir. Tetapi karena kualitas kinerja kepemimpinan para pejabatnya buruk, terutama mental dan perilaku para pemimpinnya yang serakah dan berintegritas rendah maka perusahaan raksasa tersebut menurun kinerjanya dan akhirnya bangkrut.
Organisasi dengan sistem yang buruk masih akan bisa baik bahkan menjadi maju karena kualitas kinerja kepemimpinan para pejabatnya bagus. General Electric (GE) sebelum era Jack Welch menghadapi tantangan yang cukup serius karena kinerja organisasinya menurun. Banyak lini usahanya yang kalah bersaing dengan perusahaan lain. Ketika kemudian Jack Welch mengganti posisi  Reginald H. Jones sebagai CEO kondisi kinerja GE mengalami penurunan, banyak sistem dan prosedur yang sudah ketinggalan zaman, semangat kerja karyawan yang emnurun, banyak karyawan terbaiknya yang pindah ke perusahaan lain. Tetapi ketika mulai dipimpin oleh Jack Welch, dengan kekuatan kepemimpinannya yang  excellent, maka Jack Welch dapat membawa GE menjadi perusahaan terbesar atau nomor dua terbesar di industrinya.
Kualitas kinerja pemimpin  sangat menentukan dalam keberhasilan organisasi atau perusahaan. Salah satu faktor yang mendominasi dalam kualitas kinerja kepemimpinan adalah kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi tersebut sangat dibutuhkan untuk merubah kondisi yang ada di organisasi saat ini menjadi lebih baik. Ada banyak list kompetensi yang harus dimikili oleh seorang pemimpin  yang ditulis oleh para ahli tetapi belum banyak yang mengelompokkan kompetensi yang dibutuhkan untuk seorang pemimpin perubahan. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaika list kompetensi untuk pemimpin perubahan yang ditulis oleh salah seorang praktisi SDM, Gail Severini CEO Symphini Change Management Inc. List ini merupakan refleksi dari pendampingan yang dilakukannya selama ini di berbagai perusahaan di Amerika. Khusus mengenai list kompetensi ini tidak seluruhnya masuk dalam definisi kompetensi yang telah diketahui selama ini tetapi ada beberapa yang merupakan mind set tetapi tetap dapat dikembangkan. Kesepuluh kompetensi yang harus dimiliki oleh pemimpin agar organisasinya sukses adalah sebagai berikut.
#1.  Determinasi dan disiplin. Determiniasi adalah kemampuan untuk  menentukan langkah yang harus diambil untuk kesuksesan organisasi di masa yang akan datang serta disiplin untuk mewujudkannya. Seorang pemimpin adalah orang yang paling tahu informasi yang ada dalam organisasinya, dengan informasi yang dimiliki baik merupakan kondisi internal atau kondisi eksternal organisasi, seorang leader kemudian akan menetukan kondisi seperti apa yang ingin dia wujsudkan di masa yang akan datang selam masa kepemimpinannya. Kemudian agar kesuksesan organisasi benar-benar terwujud maka seorang pemimpin harus disiplin menjalankan setiap langkah yang telah ditentukannya. Disiplin disini bukan berarti kaku, tetapi lebih kepada kemauan yang tinggi untuk merealisasikan apa yang telah direncanakannya dengan tetap mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada.
#2. Self knowledge dan mindfulness, kemampuan untuk selalu bersikap tenang walaupun dalam keadaan stress tinggi. Dinamika yang terjadi dalam organisasi seringkali kemudian berubah menjadi masalah yang  menumpuk dan kemudian mengalir kepada pemimpin. Dalam kondisi seperti ini seorang pemimpin dituntut untuk tetap tenang, mencoba memahami dan menerima kondisinya saat ini dan harus tetap berjuang di tengah keputusasaan bawahan. Selain itu kemampuan untuk berkonsentrasi dan senantiasa steps ahead dalam hal gagasan yang menginspirasi bawahan adalah hal lain yang harus senantiasa diasah.
#3. Realistic optimism, maksudnya adalah pemimpin hendaknya memiliki optimisme mengenai kesuksesan yang akan diraih di masa yang akan datang. Tetapi hal tersebut tetap harus dalam kerangka realistis. Optimisme yang terbangun hendaknya tetap memperhatikan kondisi yang menyertainya. Karena waktu senantiasa berjalan dan hidup senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Apa yang kita asumsikan sebelumnya bisa jadi hari ini bisa beruah tanpa bisa kita kendalikan, termasuk juga kesempatan yang muncul tiba-tiba tanpa pernah dipikirkan sebelumnya.
#4. Strategic thinking, maksudnya adalah setiap pemimpin hendaknya memiliki kemampuan untuk menciptakan visi, atau kondisi yang akan diwujudkan di masa yang akan datang dan mampu merumuskan langkah-langkah untuk mencapainya. Walaupin nampak klise tetapi kemampuan ini memang penting untuk dimiliki oleh seorang pemimpin.
#5. Stewardship, merupakan kemampuan untuk menjadi pemegang urusan seluruh anggota organisasi. Maksudnya adalah sebagai seorang pemimpin hendaknya mampu dan selalu bersedia untuk bertanggungjawab atas kesejahteraan oanggota organisasinya dengan cara melayani seluruh urusan mereka dan sedikit mungkin diwakilkan kepada orang lain yang ada di sekelilingnya.
#6. Integrative thinking, adalah kemampuan pemimpin untuk menerima ambiguitas yang tinggi ketika dia menerima dan bersedia untuk metransformasikan perubahan kea rah yang lebih baik, dengan cara memandang hal yang saling bertentangan yang dia temui dalam kerangka pandang yang positif konstruktif.
#7. Culture awareness, adalah kemampuan pemimpin untuk memahami budaya organisasi secara utuh, hal ini penting mengingat kesuksesan seorang pemimpin dalam satu organisasi jarang sekali akan terulang pada organisasi lain. Dengan kemampuan untuk memahami budaya organisasi maka success story yang pernah dilakukan bisa diadaptsi dalam organisasi yang baru. Jika pemimpin tersebut baru masuk dalam organisasi cara yang bisa dilakuan adalah dengan membaur dengan karyawan pada umunya dan mengikuti kegiatan informal yang biasa mereka lakukan. Dengan cara itu maka pemimpin dapat meningkatkan pemahamannya mengenai budaya organisasi sehingga akan memudahkan ketika akan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
#8. Influence others, adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Sekali seorang pemimpin berusaha untuk mengubah kondisi organisasi kearah yang menurut dia lebih baik maka pemimpin tersebut membutuhkan dukungan dan komitmen yang besar dari anggota organisasi. Di sinilah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain tersebut digunakan. Ketika kemampuan memepengaruhi orang lain tersebut tinggi maka dukungan terhadapnya juga akan semakin tinggi sehingga memperbesar peluang melakukan perubahan.
#9. Good judgement, kemampuan untuk memutuskan suatu permasalahan yang kompleks. Seorang pemimpin sangat membutuhkan kemampuan utnuk membuat keputusan yang besar. Padahal kita tahu bersama bahwa keputusan yang besar dan mendasar tersebut jarang terjadi dan membutuhkan kekuatan yang luar biasa. Pertanyaanya adalah bagaimana untuk mendapat kemampuan tersebut? Bob Packwood seorang politikus dari Partai Republik Amerika mengatakan bawah kemampuan itu didapat dari pengalaman pemimpin membuat keputusan yang buruk.
#10. Make meaning, kemampuan untuk menjadikan semua perubahan yang dilakukan oleh pemimpin relevan terhadap kondisi yang ada dan hal tersebut dapat dikomunikasikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam perubahan tersebut. Seringkali bawahan tidak memahami tujuan dari suatu tindakan yang dilakukan oleh pimpinan. Oleh sebab itu pada momen-momen tertentu sebaiknya pemimpin menjelaskan tujuan sebenarnya dari tindakannya. Tindakan ini akan membuat bawahan akan semakin yakin akan kelanjutan perubahan yang akan dilakukan dan pemimpin akan mendapatkan komitmen yang tinggi dari anggota organisasi.
Kompetensi yang dijelaskan di atas mungkin berbeda dengan kebutuhan kompetensi pada industri lain. Hal itu sangat mungkin terjadi karena tantangannya berbeda, aangkah baiknya adan dapat engembangkan sendiri list kompetensi yang dibutuhkan dalam organisasi ataupun industri bisnis anda sehingga pemahaman kita akan kompetensi pemimpin akan semakin komprehensif. Bagaimana menurut anda?


*disusun oleh Muhammad Hamdi untuk LPPCom ( 5 september 2012)

2 comments:

  1. ideal dan sempurna.... tapi apa mungkin semuanya ada dalam diri satu orang... atau ada referensi berapa kompetensi minimal yang harus dimiliki...

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo mas Ronald, hemmm.....10 kompetensi di atas memang tidak diharapkan ada pada setiap pemimpin perubahan. tetapi paling tidak bisa digunakan sebagai parameter untuk melihat apakah pemimpin atau calon pemimpin yang ada memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan.

      Delete