Wednesday, February 29, 2012

Organisasi sebagai open system

Ketika mempelajari perilaku organisasi seringkali kita menemukan istilah organisasi sebagai open system. seringkali hal ini dipahami menggunakan pemahaman umum mengenai open system, atau bahkan banyak juga yang belum paham apa yang sebenarnya dimasud dengan open system ini. Ensiklopedia online terbesar di dunia pun, yakni Wikipedia, belum menjelaskan istilah open system ini dalam konteks manajemen SDM. Untuk itu tujuan dari tulisan ini adalah akan mnejelaskan mengenai terminologi tersebut dengan maksud agar para meninat HR dapat mengambil pemahaman yang benar mengenai istilah tersebut.


Organisasi disini dipahami sebagai sekumpulan orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. organisasi bukankah entitas yang berdiri sendiri tetapi pasti ada lingkungan yang menjadi wahana organisasi tersebut hidup tumbuh dan berkembang. Karena organisasi membutuhkan lingkungan maka bisa dikatakan organisasi tersebut merupakan sistem yang terbuka. Untuk menghasilkan barang dan jasa organisasi mengambil sumber daya dari lingkungan eksternal dan mengkonversi atau mengubahnya menjadi barang dan jasa yang siap untuk diolah kembali atau dinikmati oleh end user yang dikirim kembali ke lingkungan tersebut, di mana mereka dibeli oleh pelanggan. Siklus tersebut terus menerus berlangsung sampai organisasi tersebut bubar.

Organisasi sebagai open system ini bisa diibaratkan seperti organisme yang hidup dalam media tertentu untuk mempertahankan hidupnya organisme ini perlu terus menerus berinteraksi dengan lingkungannya, mengambil makanan dari lingkungan, kemudian pengkonversikannya menjadi energi dan kemudian energi serta limbahnya dilepaskan kembali ke lingkungan.  

Bagan berikut ini menggambarkan bagaimana organisasi bekerja sebagai open sistem seperti yang dijelaskan di atas 







Dari bagan di atas  terlihat bahwa organisasi dilingkupi oleh lingkungan dimana organisasi mengambil sumberdaya yang berupa bahan mentah, uang dan kapital, serta SDM. Proses mengambil sumberdaya ini seringkali disebut sebaha tahapan mendapatkan input. Selanjutnya sumberdaya tesebut diubah menggunakan mesin, komputer, dan dikendalikan oleh keterampilan manusia untuk menambahkan nilai dari sumberdaya tersebut. Setelah tahapan konversi, maka kemudian masuk dalam tahapan output dimana sumberdaya tadi kemudian berubah bentuk menjadi barang dan jasa yang siap dilepaskan di lingkungan kembali melalui proses penjualan. Proses penjualan pada hakikatnya merupakan proses untuk mendapatkan input kembali untuk diproses menjadi barang dan jasa. semua itu bertujuan untuk menjamin kelaingsungan hidup dan pertumbuhan organisasi.



Jakarta, 2012

No comments:

Post a Comment