Monday, August 8, 2011

Good Company or Great Company


“There is a difference between a good company and great company. A good company offers excellent products and services. A great company also offers excellent products and services but also strives to make the world a better place.”(William Clay Ford, Jr., Chairman of The Board and CEO)
Keinginan perusahaan untuk menjadi lebih baik hampir bisa dipastikan ada pada diri para pemimpin perusahaan. Mereka ingin melihat perusahaan yang dipimpinnya lebih baik dari periode sebelumnya atau bahkan kalau bisa menunjukkan kinerja terbaik sepanjang sejarah perusahaan tersebut. Keinginan kuat seorang pemimpin dan kemampuan untuk mentransformasikan gagasan dia ke seluruh lini perusahaan akan mengispirasi semua orang yang ia pimpin untuk menterjemahkannya menjadi tindakan nyata.

Kecenderungan yang saat ini banyak terlihat adalah keinginan para pemimpin perusahaan untuk dapat menjadikan perusahaan yang dipimpinnya menjadi perusahaan kelas dunia (world class company). Perusahaan kelas dunia adalah perusahaan yang mempunyai kriteria-kriteria sebagai perusahaan kelas dunia, atau mudahnya perusahaan yang masuk dalam peringkat pada laporan tahunan lembaga-lembaga survei bisnis dunia semisal Fortune atau Cone/Cooper.

Ada dua kategori mengenai perusahaan yang dianggap sebagai perusahaan berkelas dunia. Pertama adalah perusahaan yang mampu menampilkan kinerja yang mengesankan (good company). Hal ini diukur dengan sumakin besarnya pendapatan tahunan yang diterima perusahaan akibat dari kemampuannya untuk memberikan produk dan servis yang terbaik dibanding para pesaingnya. Para pemimpin perusahaan ini berusaha menjadikan perusahaannya menjadi lebih baik dengan senantiasa melakukan perbaikan internal perusahaan dan berusahaan memenuhi apa yang konsumen inginkan.

Kedua, adalah perusahaan yang selain menampilkan kinerja yang mengesankan juga berusaha untuk menjadikan dunia yang mereka tinggali menjadi tempat berdiam yang lebih baik (great company). perusahaan ini mempunyai kriteria-kriteria yang dimiliki oleh good company plus kepedulian dan usaha untuk membuat usaha-usaha perbaikan kehidupan sosial dan lingkungan. Kalau ditanya mana yang lebih baik dari kedua kategori perusahaan tersebut, maka hampir bisa dipastikan mayoritas masyarakat umum memilih perusahaan kedua yang lebih baik. Tetapi ada ironi di sini, kalau kita coba lihat laporan lembaga survei bisnis dunia, masih sedikit sekali, dibanding jumlah perusahan yang ada di dunia, perusahaan yang masuk kategori great company.

Fakta yang ada adalah perusahaan yang masuk dalam kategori great company adalah perusahaan yang memang mempunyai kapitalisasi modal yang sangat besar dan mempnyai jangkauan operasi di banyak negara. Kemudian pertanyaan yang muncul adalah, apakah memang sebuah perusahaan harus mempunyai kapitalisasi modal yang besar dulu baru kemudian mereka melakukan program usaha-usaha peningkatan kualitas hidup dan lingkungan, atau justru mereka besar karena program tersebut?. Agak sulit menjawabnya memang, tetapi kalau kita mengikuti logika materialisme maka dapat ditemukan hubungannnya bahwa pada perusahaan akan muncul semangat untuk membantu orang lain ataupun meningkatkan kualitas lingkungan jika perusahaan tersebut telah memperoleh kelimpahan keuntungan. Sampai suatu saat setelah merasa biasa dengan kelimpahan materi tersebut maka ia akan bergerak mencari wilayah baru yang dapat memunculkan kenyamanan-kenyamanan baru dan sebagian besar manusia mendapatinya pada aktivitas-aktivitas socialdan perbaikan lingkungan. Apakah itu termasuk perusahaan anda? Semoga tidak.

No comments:

Post a Comment